Selasa, 25 Oktober 2011

TUGAS METODE RISET


BAB II
LANDASAN TEORI


2.1  Kerangka Teori
2.1.1  Pengertian Pemasaran
Kegiatan pemasaran digunakan untuk suatu badan usaha karena pemasaran sangat penting agar badan usaha yang dijalankan dapat lebih maju, berkembang, dan bertahan dari pesaing-pesaing. Pada umumnya para pengusaha ingin mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya.
Menurut Bilson Samora (2002:7), pemasaran yaitu bekerja dengan pasar untuk melakukan pertukaran untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan orang-orang.
Sedangkan menurut Philip Kotler (2004:9), mendefinisikan bahwa pemasaran adalah suatu proses didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka inginkan atau butuhkan dengan menciptakan, menawarkan, dan serta bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.

2.1.2  Pengertian Jasa
Definisi jasa menurut Amstrong (2004:276), jasa adalah aktivitas atau manfaat yang ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya tanpa wujud dan tidak menghasikan kepemilikan apapun.
Menurut DR. Basu Swasta (2004:488), jasa yaitu kegiatan atau manfaat dari kepuasan yang ditawarkan untuk dijual.


7
 
Sedangkan Philip Kotler (2004:486), mengatakan bahwa setiap tindakan atau kegiatan yang dapat di tawarkan kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksinya dapat dikaitkan dengan suatu produk fisik.
Pengertian jasa atau pelayanan yaitu merupakan suatu kinerja penampilan tidak berwujud dan cepat hilang. Lebih dapat dirasakan daripada dimiliki serta pelanggan dapat berpartisipasi aktif dalam proses mengkomunikasikan jasa tersebut. Definisi jasa harus diamati dengan baik karena makna jasa sangat berbeda dengan penertian produk barang.

2.1.3  Karakteristik Jasa
Jasa memiliki empat karakteristik utama yang sangat mempengaruhi rancangan program pemasaran yaitu:
1.      Tidak berwujud (Intangibility)
Yaitu jasa bersifat tidak berwujud tidak seperti produk-produk fisik, jasa tidak dapat dilihat, dicicipi, didengar, dirasakan, diraba atau dicium sebelum jasa itu dibeli.
2.      Tidak terpisahkan (Inseparability)
Jasa tidak dapat dilepaskan dari penyediaan, baik itu orang maupun mesin jasa tidak dapat diletakkan di rak atau dibeli kapanpun mereka butuh.
3.      Bervariasi (Variability)
Jasa itu beragam tergantung siapa yang menyediakan serta kapan dan dimana jasa itu diberikan dan jasa juga bervariasi.
4.      Mudah lenyap (Devishability)
Jasa yang daya tahannya tergantung dari situasi berbagai faktor.
Ada lima proses pembelian jasa yaitu:
1.      Kesadaran akan adanya kebutuhan
2.      Proses evaluasi atas alternatif jasa tersebut
3.      Tindak lanjut dengan pencarian jasa yang dapat memenuhi kebutuhannya
4.      Keputusan pembelian pada jasa yang dianggap paling cocok oleh konsumen tersebut
5.      Evaluasi atas produk jasa yang dikonsumsi

2.1.4  Definisi Kepuasan Konsumen
Menurut J. Suparanto (2005:224), kepuasan konsumen adalah perbedaan antara harapan dan kinerja yang dirasakan. Jadi pengertian kepuasan konsumen berarti bahwa kinerja suatu barang sekurang-kurangnya sama dengan apa yang diharapkan.
Kepuasan pelanggan menurut Husein Umar (2005:50), adalah tingkat kepuasan konsumen setelah membandingkan persepsi  terhadap kinerja alternatif produk atau jasa dengan harapannya. Jika seorang pelanggan merasa puas dengan jasa atau produk tersebut maka sangat besar kemungkinannya untuk menjadi pelanggan dalam waktu yang lama.
Sedangkan menurut Philip Kotler (2004:42), kepuasan ialah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan atara pendapat atas kesannya terhadap kinerja atau hasil suatu produk dan harapa-harapannya.
Pengertian kepuasan mencakup antara tingkat kepentingan dan hasil yang dirasakan. Kepuasan juga merupakan fungsi dari kesan, kinerja, dan harapan. Jika kinerja ini di bawah harapan, maka konsumen tidak puas dan sebaliknya jika kinerja melebihi harapan maka konsumen sangat puas dan senang. Bagi sebuah perusahaan yang berfokus pada kepuasan pelanggan menjadi sasaran sekaligus alat pemasaran, kepuasan atau ketidakpuasan dapat dilakukan penilaian terhadap suatu perusahaan tertentu karena keduanya berkaitan dengan konsep kepuasan  konsumen karena pabila kehilangan pelanggan maka dapat mempengaruhi laba penghasilan dan kemajuan perusahaan.







2.1.5  Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Konsumen
Beberapa faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan yaitu:
a.    Nilai
Adalah gambaran secara menyeluruh dari manfaat suatu produk, yang didasarkanpada persepsi pelanggan atas apa yang telah diterima oleh pelanggan dan yang telah diberikan oleh produk tersebut.
b.   Daya Saing
Suatu produk mempunyai daya saing bila keunikan serta kualitas pelayanannya disesuaikan  dengan manfaat serta pelayanan yang dibutuhkan oleh pelanggan. Manfaat suatu produk tergantung seberapa jauh produk tersebut memenuhi nila-nilai yang dibutuhkan oleh pelanggan.
c.    Persepsi Pelanggan
Sebagai proses dimana individu memilih mengorganisasikan serta mengartikan yang telah diterima melalui alat inderanya menjadi suatu makna. Persepsi pelanggan sangat berpengaruh terhadap tingkat kepentingan pelanggan atas suatu jasa yaitu harga, citra, tahap pelayanan, dan momen pelayanan.

2.1.6  Pengertian Pelayanan
Pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antara seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik, dan menyediakan kepuasan pelanggan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan pelayanan sebagai usaha melayani kebutuhan orang lain. Sedangkan melayani adalah membantu menyiapkan (mengurus) apa yang diperlukan seseorang. Kep. MenPan No. 81/93 menyatakan bahwa pelayanan umum adalah segala bentuk pelayanan yang diberikan oleh pemerintah pusat / daerah, BUMN / BUMD, dalam rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat, dan atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2.1.7  Kualitas Pelayanan Jasa
Kata kualitas memiliki banyak definisi yang berbeda dan bervariasi mulai dari yang konvensional hingga yang lebih strategis. Definisi konvensional dari kualitas biasanya menggambarkan karakteristik suatu produk seperti : kinerja (performance), kehandalan (reliability), mudah dalam penggunaan (easy of use), estetika (esthetics), dan sebagainya. Sedangkan dalam definisi strategis dinyatakan bahwa kualitas adalah segala sesuatu yang mampu memenuhi keinginan dan kebutuhan pelanggan (meeting the needs of customers). Menurut Christopher, 2004, 29) mengemukakan 3 dimensi dalam menentukan kualitas pelayanan jasa, yaitu :
1.      Kepemimpinan
Strategi kualitas perusahaan harus merupakan inisiatif dan komitmen dari manajemen puncak. Manajemen puncak harus memimpin dan mengarahkan organisasinya dalam upaya peningkatan kinerja kualitas. Tanpa adanya kepemimpinan dari manajemen puncak, usaha peningkatan kualitas hanya akan berdampak kecil.

2.      Pendidikan
Semua karyawan perusahaan, mulai dari manajer puncak sampai karyawan operasional, wajib mendapatkan pendidikan mengenai kualitas. Aspek-aspek yang perlu mendapatkan penekanan dalam pendidikan tersebut antara lain konsep kualitas sebagai strategi bisnis, alat dan teknik implementasi strategi kualitas, dan peranan eksekutif dalam implementasi strategi kualitas.
3.      Komunikasi
Implementasi strategi kualitas dalam organisasi dipengaruhi oleh proses komunikasi organisasi, baik dengan karyawan, pelanggan, maupun stakeholder lainnya.

Kualitas terdiri dari segala sesuatu yang bebas dari kekurangan atau kerusakan. Keunggulan suatu produk jasa yaitu tergantung dari keunikan dan kualitas yang diperlihatkan oleh jasa tersebut, apakah sudah sesuai dengan harapan dan keinginan pelanggan.
Adapun dimensi kualitas jasa menurut Philip Kotler (2004:261), dibagi menjadi lima yaitu:
1.      Kehandalan
Yaitu kemampuan untuk melaksanakan jasa yang dijanjikan secara tepat dan terpercaya.
2.      Keresponsifan
Adalah kecepatan merespon dalam membantu konsumen dan memberikan jasa dengan cepat.
3.      Jaminan
Adalah pengetahuan dan kemampuan karyawan untuk memberikan kepercayaan dan kayakinan.
4.      Empati
Yaitu perhatian secara individual yang diberikan perusahaan kepada pelanggan.
5.      Berwujud
Adalah meliputi penampilan fisik seperti gedung, ruang office, kebersihan, kerapihan dan kenyamanan ruangan, kelengkapan serta media komunikasi.

2.2  Alat Analisis Yang Digunakan
1.   Skala Likert
Merupakan alat analisis yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tertentu tenteng fenomena sosial. Dalam penelitian fenomena sosial ini telah di tetapkan secara spesifik oleh peneliti yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Skala likert memiliki kebaikan dimana terdapat keragaman tingkat kepuasan dengan bobot atau nilai pada setiap item jawaban seperti :
Kategori Penilaian
Bobot Nilai
Sangat Puas
5
Puas
4
Cukup Puas
3
Tidak Puas
2
Sangat Tidak Puas
1

 



Dengan keragaman tersebut memungkinkan responden menjawab tingkat pendapat mereka mengenai kualitas pelayanan. Jumlah responden yang di jadikan sempel adalah 100 responden.
Adapun rumus pengujian skala likert yang dipakai yaitu:

               
Keterangan :
NIK                                 = Nilai Indeks Kerja
Nilai Bobot                     = Kategori penilaian x bobot masing-masing
Σ Kategori Penilaian  = Terdapat lima dimensi yaitu : Kehandalan, Daya tanggap, Kepastian, Empati, Berwujud.

2.  Chi Kuadrat (Chi Square)
            Alat analisis yang digunakan untuk menghitung perbandingan antara ferekuensi observasi atau yang benar-benar terjadi (Fo) dengan frekuensi harapan (Fh) yang didasarkan pada hipotesis tertentu. Bentuk distribusi chi kuadrat (X2) dimana X2 adalah nilai kuadrat karena itu nilai X2 selalu positif. Chi kuadrat digunakan karena metode ini digunakan sebagai alat pengujian dan untuk menganalisa data dengan jumlah yang cukup banyak seperti yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 100 responden. Dalam penelitian ini di maksudkan untuk mengetahui ketergantungan antara dimensi dengan kualitas pelayanan.
            Bentuk distribusi X2 tergantung dari derajat bebes (Db). Pengertian (α) pada uji X2 sama dengan penguian hipotesis lain, yaitu luas daerah penolakan Ho atau taraf nyata pengujian frekuensi observasi (Fo) yaitu nilai yang didapat dari hasil percobaan, sedangkan frekuensi harapan (Fh) yaitu nilai yang didapat dari hasil perhitungan secara teoritis. Kegunaan metode X2 ini di tunjukan untuk menguji apakah ada perbedaan yang sangat berarti antara jumlah pengamatan suau objek atau respon tertentu pada setiap klasifikasi terhadap nilai harapan yang berdasarkan hipotesis nilainya.

Rumus Chi Kuadrat :




Keterangan :
χ2 = Chi Kuadrat (Chi Square)
fo = Frekuensi Observasi
fe = Frekuensi Ekspektasi / Harapan   
                                                                                                                                                                
   Langkah-langkah  perhitungan Chi Kuadrat :
a.    Menentukan formulasi hipotesis dengan cara membuat hipotesis awal dan  hipotesis alternatif. Hipotesis yang digunakan dalam penulisan ini :
Ho : Bahwa konsumen merasa tidak puas terhadap kualitas pelayanan rumah makan Waroeng Steak & Shake.
Ha : Bahwa konsumen merasa puas terhadap kualitas pelayanan rumah makan  Waroeng Steak & Shake.
b.   Menentukan taraf nyata dan X2 tabel untuk menunjukan besar batas toleransi menerima kesalahan dari hasil hipotesa berdasarkan parameter dengan menggunakan taraf nyata (α) = 5%, X2 ditentukan
Rumus :      
    
    Db = (r-1) (c-1)      

Keterangan :
 Db : Derajat bebas
 r  : Jumlah baris
 c  : Jumlah kolom
 l  : Nilai tetap
c.       Menentukan pengujian untuk mempertimbangkan tentang perbedaan antara sempel dan parameter sebagai suatu hipotesa yang hasilnya seperti :
Ho ditolak apabila X2 hitung ≤ X2 tabel (α, Db)
Ha diterima apabila X2 hitung ≥ X2 tabel (α, Db)







d.      Membuat Kesimpulan
Mengumpulkan Ho diterima atau ditolak dengan membandingkan nilai dari uji statistika atau nlai hitung dengan kriteria pengujiannya atau nilai kritisnya.

2.3        Kajian Penelitian Sejenis
Jika dilihat dari jumlah penelitian pada fakultas ekonomi pada jurusan manajemen, maka kepuasan pelanggan sudah banyak tersedia, diantaranya adalah :

1.      Nama                                              : Mitriani Augustiani
NPM                                              : 10202998
Judul Penulisan                                : Analisa Kepuasan Konsumen Pada  Apotik  Ciracas
Dosen Pembimbing                          : S. Tiwi Anggraini, SE, MM
Kesimpulan                                      :
Dari hasil perhitungan diketahui bahwa dari 100 responden yang d jadikan sempel, didapatkan hasil X2 hitung = 32,52 lebih besar dari X2 tabel 26,29 dengan tingka signifikan 0,05 atau 5%. Maka kesimpulah Ha= Diterima Ho= Ditolak yang berarti konsumen merasa puas terhadap kinerja pelayanan yang diberikan apotik Cirasa. Berdasarkan dengan lima (5) dimensi dari hasil perhitungan skala likert yang sebagian besar merasakan puas.

2.         Nama                                                : Afthon Ilham Bahtiar
NPM                                                : 10203038
Judul Penulisan                           :Analisa Kepuasan Pelanggan  Terhadap Pelayanan Studio Musik 59 Jakarta
Dosen Pembimbing                          : Wasi Bagasworo, SE, MBA
Kesimpulan                                      :
   Dari hasil penelitian mengena kepuasan pelanggan terhadap studio music 59 jakarta, didapat hasil X2 hitung dengan menggunakan Chi Square diperoleh 34,39. Lebih besar dari X2 tabel = 26,29 degan tingkat signifikan 0.05 atau 5%, maka kesmpulan Ha = diterima dan Ho = ditolak, yang berarti konsumen merasa puas terhadap kinerja pelayanan dan faslilitas yang diberikan oleh studio musik 59 jakarta.
Tugas diberikan oleh Pak Prihantoro

NAMA            : Soegiharto Sugiono
NPM               : 11207042
Kelas               : 3EA11

0 komentar:

Posting Komentar