BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang :
Pengaruh
Situasi dapat dipandang sebagai pengaruh yang timbul dari faktor yang khusus
untuk waktu dan tempat yang spesifik yang lepas dari karakteristik konsumen dan
karakteristik obyek (Engel, et.al ,1994) . Situasi Konsumen adalan faktor
lingkungan sementara yang menyebabkan suatu situasi dimana perilaku konsumen
muncul pada waktu tertentu dan tempat tertentu (Mowen dan Minor 1998)
Pengaruh
situasi dapat dipandang sebagai pengaruh yang timbul dari faktor yang khusus
untuk waktu dan tempat yang spesifik yang lepas dari karakteristik konsumen dan
karakteristik obyek. Situasi konsumen adalah faktor lingkungan sementara yang
menyebabkan suatu situasi dimana perilaku konsumen muncul pada waktu tertentu
dan tempat tertentu.
- Rumusan Masalah
1. Macam
– macam tipe situasi konsumen ?
2. Pengertian
individu & interaksi ?
3. Pengertian
pengaruh situasi tidak terduga ?
- Tujuan.Pembahasan
1. Mengetahui
tipe situasi konsumen
2. Mengetahui
Pengertian individu & interaksi
3. Mengetahui
Pengertian pengaruh situasi tidak terduga
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Tipe situasi konsumen
1.
Situasi Komunikasi
Situasi
Komunikasi adalah suasana atau lingkungan dimana konsumen memperoleh informasi
atau melakukan komunikasi Konsumen mungkin memperoleh informasi melalui:
1) Komunikasi Lisan dengan teman, kerabat, tenaga penjual, atau wiraniaga
1) Komunikasi Lisan dengan teman, kerabat, tenaga penjual, atau wiraniaga
2)
Komunikasi non pribadi, seperti iklan TV, radio, internet, koran, majalah,
poster, billboard, brosur, leaflet dsb
3)
Informasi diperoleh langsung dari toko melalui promos penjualan, pengumuman di
rak dan di depan toko
2.
Situasi Pembelian
Situasi
Pembelian adalah lingkungan atau suasana yang dialami/dihadapi konsumen ketika
membeli produk dan jasa. Situasi pembelian akan mempengaruhi pembelian Misal:
Ketika Konsumen berada di bandara, ia mungkin akan bersedia membayar sekaleng
Coke berapa saja harganya ketika haus. Sebaliknya, jika ia berbelanja Coke di
swalayan dan mendapatkan harganya relatif lebih mahal, ia mungkin sangat
sensitif terhadap harga. Konsumen tsb mungkin akan menunda pembelian Coke dan
mencari di tempat lain
3.
Situasi Pemakaian
Situasi
Pemakaian disebut juga situasi penggunaan produk dan jasa merupakan situasi
atau suasana ketika konsumsi terjadi. Konsumen seringkali memilih suatu produk
karena pertimbangan dari situasi konsumsi. Misal: Konsumen Muslim sering
memakai kopiah dan pakaian takwa pada saat sholat atau pada acara keagamaan.
Kebaya akan dipakai kaum wanita pada acara pernikahan atau acara resmi lainya,
dan jarang digunakan untuk pergi bekerja Para Produsen sering menggunakan
konsep situasi pemakaian dalam memasarkan produknya, produk sering diposisikan
sebagai produk untuk digunakan pada situasi pemakaian tertentu. Misalnya, ada
pakaian resmi untuk ke pesta, pakaian olahraga, pakaian untuk kerja, pakaian
untuk santai dan berolahraga
5 Karakteristik situasi pembelian
1. Lingkungan Fisik
Sarana
fisik yang menggambarkan situasi konsumen yang meliputi: lokasi, dekorasi,
aroma, cahaya, cuaca dan objek fisik lainnya yang ada di sekeliling konsumen
2. Lingkungan Sosial
Kehadiran dan ketidakhadiran orang
lain pada situasi tersebut.
3. Waktu
Waktu atau saat perilaku muncul
(jam, hari, musim libur, bulan puasa, tahun baru). Waktu mungkin diukur secara
subjektif berdasarkan situasi konsumen, misal kapan terakhir kali membeli
biskuit. Arti kapan terakhir kali akan berbeda antar konsumen.
4. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai pada suatu
situasi. Konsumen yang belanja untuk hadiah akan menghadapi situasi berbeda
dibandingkan belanja untuk kebutuhan sendiri.
5. Suasana Hati
Suasana hati atau kondisi jiwa
sesaat (misalnya perasaan khawatir, tergesagesa, sedih, marah) yang dibawa pada
suatu situasi.
2.2
Individu & Interaksi
Situasi pembelian mempunyai pengaruh
yang nyata terhadap keputusan pembelian konsumen dengan gaya hidup believer.
Hal ini menunjukkan bahwa situasi pembelian mampu menghadirkan keinginan
konsumen untuk membeli karena situasi ini bisa menjadi stimulus terhadap keputusan
konsumen untuk membeli.
Gaya hidup pembelian juga mempunyai
pengaruh yang nyata terhadap keputusan pembelian konsumen atas sesuatu.
Konsumen dengan gaya hidup believer ternyata juga mengikuti mode-mode pakaian
khususnya misalnya celana jeans sehingga gaya hidup mereka berpengaruh terhadap
keputusan pembelian yang dilakukan. Situasi pembelian dan gaya hidup terhadap
mode bagikonsumen dengan gaya hidup believer ternyata cukup tinggi mampu mempengaruhi
keputusan pembelian konsumen dengan pengaruhnya sebesar 68%.
2.3
Pengaruh situasi tidak terduga
Situasi tidak terduga dapat menjadi
pemicu seseorang untuk membeli suatu barang. Misalnya mahasiswi yang akan
mengikuti ujian dan lupa membawa bolpoin dan pensil, maka secara otomatis dia
akan membeli dulu bolpoin dan pensil sebelum mengikuti ujian tersebut.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perilaku yang diperhatikan konsumen dalam mencari, membeli,menggunakan,
mengevaluasi dan mengabaikan produk, jasa, atau ide yang diharapkan dapat
memuaskan konsumen untuk dapat memuaskan kebutuhannya dengan mengkonsumsi produk
atau jasa yang ditawarkan.
DAFTAR PUSTAKA
Nama
: Soegiharto Sugiono
NPM
: 11207042
Kelas
: 3EA11
Tugas pertemuan 3